-->

Basic Konfigurasi MPLS

     

MPLS (Multiprotocol Label Switching) adalah sebuah  protokol yang dimana ia mengenkapsulasi sebuah paket menjadi label. Pada topologi ini yang dimana ada router P, PE, CE.


Di sini juga ada yang bertindak sebagai router "P". "P" berarti ia adalah Provider, yang menyediakan layanan service pada sebuah jaringan, sedangkan ada juga "PE". "PE" adalah Provider Edge, yang dimana PE berhubungan langsung dengan Router P. jadi proses penglabelan ada pada router P dan PE. Yang terakhir itu ialah "CE". CE adalah Customer Edge ia adalah router langsung yang terhubung dengan end device.

LANGKAH PERTAMA - Pengalamantan IP Beserta Routing OSPF pada MPLS-CORE
Langsung saja kita mengkonfigurasi routing protokol antara Router P dan PE. disini saya sendiri menggunakan routing OSPF 1 Area 0. sebenernya bebas, mau pakai routing apa saja bisa.

PE-1(config)#interface f0/1
PE-1(config-if)#no shutdown
PE-1(config-if)#ip address 12.12.12.1 255.255.255.252
PE-1(config-if)#ip ospf 1 area 0

PE-1(config-if)#int lo0
PE-1(config-if)#ip address 1.1.1.1 255.255.255.255
PE-1(config-if)#ip ospf 1 area 0

P1(config)#interface f0/1
P1(config-if)#ip address 12.12.12.2 255.255.255.252
P1(config-if)#no shutdown
P1(config-if)#ip ospf 1 area 0

P1(config)#interface f0/0
P1(config-if)#ip address 34.34.34.1 255.255.255.252
P1(config-if)#no shutdown
P1(config-if)#ip ospf 1 area 0

P1(config-if)#int lo0
P1(config-if)#ip address 2.2.2.2 255.255.255.255
P1(config-if)#ip ospf 1 area 0

P2(config)#interface f0/0
P2(config-if)#ip address 34.34.34.2 255.255.255.252
P2(config-if)#no shutdown
P2(config-if)#ip ospf 1 area 0

P2(config)#interface f0/1
P2(config-if)#ip address 45.45.45.1 255.255.255.252
P2(config-if)#no shutdown
P2(config-if)#ip ospf 1 area 0

P2(config-if)# int lo0
P2(config-if)# ip address 3.3.3.3 255.255.255.255
P2(config-if)# ip ospf 1 area 0

PE-2(config)#interface f0/1
PE-2(config-if)#no shutdown
PE-2(config-if)#ip address 45.45.45.2 255.255.255.252
PE-2(config-if)#ip ospf 1 area 0

PE-2(config-if)#int lo0
PE-2(config-if)#ip address 4.4.4.4 255.255.255.255
PE-2(config-if)#ip ospf 1 area 0

Ketika router P dan PE sudah dikasih routing OSPF, langkah selanjutnya adalah memverifikasi. dengan menggunakan command line "show ip route".



Dari sini juga sudah bisa melihat, bahwa router PE-1 sudah bisa terhubung dengan router P2 dan PE-2. sesuai routing tablenya. lakukan hal yang sama untuk memverifikasi pada router P1, P2, dan PE-2. apakah router tersebut sudah memiliki routing tablenya untuk menjangkau destinationnya?

Melakukan ping antara router PE-1 dengan PE-2

PE-1(config-if)#do ping 4.4.4.4

Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 4.4.4.4, timeout is 2 seconds:
!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip min/avg/max = 12/329/464 ms

Terlihat bahwa router PE-1 sudah bisa menjangkau destinationnya yaitu PE-2 dengan IP loopback yang berada di router PE-2.

LANGKAH KEDUA - Konfiguriasi LDP pada semua interface yang berada pada MPLS CORE
        Perintah "mpls ip" diperlukan untuk membentuk tetangga LDP. Ini hanya dikonfigurasi di interface yang ada di dalam jaringan penyedia layanan. Pada interface loopback atau yang ke arah Customer Edge tidak perlu dikonfigurasi karena LDP tidak diperlukan antara CE.


      Perintah "mpls label range" pada router hanya mengatur label yang ingin dimasukan pada router tersebut. Saya mengkonfigurasinya sehingga akan lebih mudah untuk menjelaskan nanti bagaimana cara kerja dari LDP.

PE-1(config)#interface f0/1
PE-1(config-if)#ip mpls
PE-1(config-if)#exit
PE-1(config)#mpls label range 1001 1010
% Label range changes will take effect at the next reload.

     Ketika muncul bacaan "label range .... " maka, router harus di reload terlebih dahulu dan jangan lupa untuk mengsave CLInya agar mpls lable rangenya ketika direload sudah tersimpan.

P1(config)#interface f0/1
P1(config-if)#ip mpls
P1(config-if)#interface f0/0
P1(config-if)#ip mpls
P1(config-if)#exit
P1(config)#mpls label range 1011 1020
% Label range changes will take effect at the next reload.

P2(config)#interface f0/1
P2(config-if)#ip mpls
P2(config-if)#interface f0/0
P2(config-if)#ip mpls
P2(config-if)#exit
P2(config)#mpls label range 1021 1030
% Label range changes will take effect at the next reload.

PE-2(config)#interface f0/1
PE-2(config-if)#ip mpls
PE-2(config-if)#exit
PE-2(config)#mpls label range 1031 1040
% Label range changes will take effect at the next reload.
*Mar  1 00:31:53.643: %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console 

*Mar  1 00:31:54.423: %LDP-5-NBRCHG: LDP Neighbor 1.1.1.1:0 (1) is UP

Akan ada pemberitahuan dari pesan log yang muncul menunjukan bahwa statusnya LDP Neighbor 1.1.1.1:0 (1) is UP. Menunjukan bahwa PE-1 dengan PE-2 sudah terbentuk LDPnya.

Untuk memverifikasi anda juga bisa dengan menggunakan perintah "show mpls interface".

P1#show mpls interfaces
Interface              IP            Tunnel   Operational
FastEthernet0/0        Yes (ldp)     No       Yes

FastEthernet0/1        Yes (ldp)     No       Yes

Dan juga bisa memverifikasi LDP Neighbors dengan perintah "show mpls ldp neighbors".

PE-1#show mpls ldp neighbor
    Peer LDP Ident: 2.2.2.2:0; Local LDP Ident 1.1.1.1:0
        TCP connection: 2.2.2.2.50355 - 1.1.1.1.646
        State: Oper; Msgs sent/rcvd: 68/69; Downstream
        Up time: 00:52:00
        LDP discovery sources:
          FastEthernet0/1, Src IP addr: 12.12.12.2
        Addresses bound to peer LDP Ident:

          34.34.34.1      2.2.2.2         12.12.12.2

Anda juga bisa mencoba dengan menggunakan perintah "traceroute 4.4.4.4.. Maka, akan ada proses penglabelan ketika sebuah data melintasi router yang telah dipasang mpls dikarenakan sudah terbentuk proses LDP pada setiap router.

PE-1#traceroute 4.4.4.4

Type escape sequence to abort.
Tracing the route to 4.4.4.4

  1 12.12.12.2 [MPLS: Label 1014 Exp 0] 376 msec 60 msec 20 msec
  2 34.34.34.2 [MPLS: Label 1024 Exp 0] 256 msec 56 msec 20 msec
  3 45.45.45.2 44 msec 64 msec 32 msec

LANGKAH KETIGA - Konfigurasi vpnv4 peering antara PE-1 PE-2

PE-1#
router bgp 2011
 neighbor 4.4.4.4 remote-as 2011
 neighbor 4.4.4.4 update-source Loopback0
 no auto-summary
 !
 address-family vpnv4
  neighbor 4.4.4.4 activate
  
PE-1#
router bgp 2011
 neighbor 1.1.1.1 remote-as 2011
 neighbor 1.1.1.1 update-source Loopback0
 no auto-summary
 !
 address-family vpnv4
  neighbor 1.1.1.1 activate
  
Untuk memverifikasi bahwa PE-1 dan PE-2 sudah membentuk peering bisa dengan menggunakan perintah seperti berikut "sh bgp vpnv4 unicast all summary".

PE-1#sh bgp vpnv4 unicast all summary
BGP router identifier 1.1.1.1, local AS number 2011
BGP table version is 6, main routing table version 6

Neighbor        V    AS MsgRcvd MsgSent   TblVer  InQ OutQ Up/Down  State/PfxRcd
4.4.4.4         4  2011      57      55        0    0    0 00:50:16

        1

LANGKAH KE EMPAT - Membuat VRF Pada Router PE-1 dan PE-2

VRF (Virtual Routing and Forwarding) adalah sebuah protokol yang dimana ia memisahkan jalur routing. Cara kerjanya mirip seperti VLAN pada Layer DUA. akan tetapi ini berada pada Layer Tiga. Ia akan memecah routing tablenya.

PE-1(config)#ip vrf Guest
PE-1(config-vrf)#rd 1000:1000
PE-1(config-vrf)#route-target both 1000:1000

PE-2(config)#ip vrf Guest
PE-2(config-vrf)#rd 1000:1000
PE-2(config-vrf)#route-target both 1000:1000

Langkah selanjutnya adalah memasukan vrf pada interface yang menuju pada router CE.
PE-1(config)#interface f0/0
PE-1(config-if)#ip vrf forwarding Guest
% Interface FastEthernet0/1 IP address 192.168.1.1 removed due to enabling VRF Guest

Akan ada pemberitahuan bahwa, ketika kita memasukan vrf pada interface. Maka, ip yang telah kita assign pada interface tersebut akan menghilang. langkah selanjutnya assign ip pada int f0/0.

PE-1(config)#interface f0/0
PE-1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

Kita juga bisa memverifikasi bahwa int f0/0 apakah sudah masuk pada vrf atau tidak? Dengan menggunakan perintah "show ip route vrf Guest".

PE-1#show ip route vrf guest
% IP routing table guest does not exist
PE-1#show ip route vrf Guest

Routing Table: Guest
Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP
       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area
       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2
       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2
       i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2
       ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route
       o - ODR, P - periodic downloaded static route

Gateway of last resort is not set

C    192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
     172.168.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
B       172.168.10.0 [200/0] via 4.4.4.4, 01:15:02

Huruf gede kecil sangat berpengaruh pada vrf.

Membuat routing ospf 2 area 1 pada router CE-1 dan CE-2. beserta Router PE yang jalur interfacenya mengarah pada router CE.

PE-1(config)#interface f0/0
PE-1(config-if)#ip ospf 2 area 1

PE-2(config)#interface f0/0
PE-2(config-if)#ip ospf 2 area 1

CE-01(config)#router ospf 2
CE-01(config-router)#network 0.0.0.0 0.0.0.0 area 1

CE-02(config)#router ospf 2
CE-02(config-router)#network 0.0.0.0 0.0.0.0 area 1

Kita juga bisa memverifikasi apakah CE-01 sudah bisa berkomunikasi dengan CE-02? dengan menggunakan perintah "show ip route".


CE-01#show ip route

Codes: C - connected, S - static, R - RIP, M - mobile, B - BGP

       D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area

       N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2

       E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2

       i - IS-IS, su - IS-IS summary, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2

       ia - IS-IS inter area, * - candidate default, U - per-user static route

       o - ODR, P - periodic downloaded static route



Gateway of last resort is not set



     55.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       55.55.55.55 is directly connected, Loopback10
     5.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
C       5.5.5.5 is directly connected, Loopback1
C    192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0
     66.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
O IA    66.66.66.66 [110/21] via 192.168.10.1, 00:01:49, FastEthernet0/0
     6.0.0.0/32 is subnetted, 1 subnets
O IA    6.6.6.6 [110/21] via 192.168.10.1, 00:01:49, FastEthernet0/0
     172.168.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
O IA    172.168.10.0 [110/11] via 192.168.10.1, 00:02:16, FastEthernet0/0

Terlihat bahwa, CE-01 sudah bisa terhubung dengan CE-02. di sini saya juga akan mengetes apakah proses pelablean itu terjadi antara CE-01 dan CE-02?

CE-01#ping 6.6.6.6 source lo10

Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100-byte ICMP Echos to 6.6.6.6, timeout is 2 seconds:
Packet sent with a source address of 55.55.55.55
..!!!
Success rate is 60 percent (3/5), round-trip min/avg/max = 24/496/1408 ms
CE-01#traceroute 6.6.6.6 source lo10

Type escape sequence to abort.
Tracing the route to 6.6.6.6

  1 192.168.10.1 704 msec 28 msec 20 msec
  2 12.12.12.2 [MPLS: Labels 1014/1038 Exp 0] 1728 msec 96 msec 52 msec
  3 34.34.34.2 [MPLS: Labels 1024/1038 Exp 0] 1764 msec 68 msec 52 msec
  4 172.168.10.1 [MPLS: Label 1038 Exp 0] 2092 msec 44 msec 64 msec
  5 172.168.10.2 56 msec 80 msec 104 msec

Terlihat bahwa paket yang sourcenya dari CE-01 lebih spesifiknya int loopback10. Ketika ia melewati Router PE-1 akan dilakukan proses yang dinamakan 'PUSH' atau penambahan label, ketika paket melewati router P1 dan P2 akan dilakukan proses yang namanya 'SWAP' atau penggantian label. Dan yang terakhir adalah ketika paket sudah sampai pada router PE-2 akan dilakukan proses yang dinamakan 'POP' pencabutan label dan akan segera diforward ke destinationnya sesuai routing tablenya.

Oke, sekian penjelasan MPLS dari saya. Apabila saya ada salah perkataan atau mungkin ada kesalahan mohon diperbaiki.


Atau juga kalian bisa belajar lewat video saya. 





0 Response to "Basic Konfigurasi MPLS "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel